Rabu, 18 November 2015

Cinta Atau Uang?!

Menyukai dan mencintai lawan jenis adalah fitrah dalam Al-Qur’an Surat Ali-Imran ayat 14 di sebutkan “Dijadikanlah indah pada (pandangan manusia kecintaan pada apa-apa yang diinginkan, yaitu : wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik (surga).

Lalu ketika ada pilihan, Pilih mana uang atau cinta...?
Itu teori yang mengaplikasikannya tak semudah mengakuinya. Terkadang dari sisi idealis kita justru dengan mudah bisa berkata bahwa cinta lebih utama dari uang.

Namun bila kita memasuki dunia realitas maka uang lebih cenderung merupakan penyebab cinta makin tumbuh dan mekar bahkan sebaliknya uang pula bisa membuat cinta makin memudar.

Percaya atau tidak, sebagian kita pasti pernah terlibat dalam hal ini.

Seperti kata ungkapan "ada uang abang disayang tak ada uang abang ditendang".
Kalimat di atas yang ditujukan untuk perempuan tidak selalu benar. Tapi di jaman yang serba materialis  seperti sekarang terlihat jelas bahwa cinta sangat memiliki korelasi dengan uang.

Dalam rumah tangga, salah satu faktor penting yang membentuk nuansa keharmonisan adalah manajemen keuangan yang benar dan tepat.

Selanjutnya semua pihak bisa mempelajari masalah apa yang memicu konflik rumah tangganya. Kemudian komunikasi yang baik antara suami istri adalah modal utama agar sukses dalam mengelola keuangan keluarga. 
Sehingga cita-cita keluarga sakinah, mawaddah dan rohmah bisa direalisasikan.

Dan pada akhirnya tiap pasangan tidak perlu membuat pilihan cinta atau uang. Karena sesungguhnya memudarnya cinta karena merasa serba kurang materi, terletak pada masalah manajemen keuangan itu sendiri sehingga pasangan tak perlu mengorbankan cinta yang dibangun di atas pondasi kesucian untuk menjadi tumbal imperium kapitalisme.

Selasa, 17 November 2015

Dualisme melunturkan Tauhid

Doktrin dualisme lahir dari pemikiran barat, yang ternyata orang barat sendiri menganggap bahwa doktrin tersebut merupakan sesuatu yang tabu ketika dianut oleh seseorang.

Dualisme adalah memandang fakta secara mendua.
Dualisme adalah konsep filsafat yang menyatakan ada dua substansi. Dalam pandangan tentang hubungan antara jiwa dan raga, dualisme mengklaim bahwa fenomena mental adalah entitas non-fisik.

Gagasan tentang dualisme jiwa dan raga berasal setidaknya sejak zamanPlato dan Aristoteles dan berhubungan dengan spekulasi tantang eksistensi jiwa yang terkait dengan kecerdasandan kebijakan.

Mereka yang menganut paham ini cenderung memisahkan jiwa dan raga. Seolah apa yang mereka kerjakan boleh berbeda dengan apa yang mereka yakini dalam hati. Padahal semua tindakan bersumber dari jiwa. Nabi Saw bersabda "Innamal A'malu bin niyaat" .

Dengan kata lain mereka beranggapan bahwa tindakan boleh jahat tapi hati baik dan sebaliknya. Hal ini merupakan kekacauan berpikir yang pada akhirnya akan melunturkan tauhid tanpa disadari.

Pencarian konsep tauhid sejatinya adalah akhir dari peperangan antara monisme dan dualisme.

Senin, 16 November 2015

Saat Mentari Dhuha menghangatkan Jiwa

Mata bulat, menyiratkan cahaya lembut yang menghangatkan jiwa. Tangisan manja selalu jadi senjata utama untuk mentaklukkan amarah yang kadang membara. Celoteh cerdas selalu menjadi jurus ampuh menggoda tawa.

Senyum dan tingkahnya selalu mendamaikan nurani. Haura ku juara ku, mahkota kebahagiaanku.

Jadilah kau muslimah sholehah nan cerdas, bunga kebanggaan ayah dan mama yang selalu merekah indah. Namun jangan lupa bahwa kau harus tetap jaga kesucianmu dengan duri taqwa. Karena Allah lah sebaik-baik penjaga. Kau hanyalah titipan yang kami pun tiada daya dan kekuatan kecuali dengan kehendakNya.

Walau dirimu di depan mata, tetap peran Sang Pencipta paling utama. Kelak saat kau baca coretan tinta ini. Jangan lupa panjatkan doa penuh cinta buat mama dan ayah.

Lafazkan istighfar atas segala dosa, salah, dan lalai kami ketika merawat dan mendidikmu sayang.
Semoga Allah senantiasa menerangi jalanmu dengan cahaya iman yang tak pernah redup.

Selasa, 17 November 2015
Dengan kehangatan semburat mentari Dhuha

Gerimis Rindu

Rintik hujan selalu terdengar syahdu. Aroma dingin begitu akrab dengan kulit. Sesekali irama petir dan gledek saling bergantian. Semakin terlihat jelas kekuasaan Tuhan.

Itu semua adalah tanda-tanda kekuasaanNya. Hanya segelintir saja yang mampu mentadabburi akan fenomena alam ini tiadalah terjadi kecuali dengan kehendakNya.

Ada banyak rasa yang ingin kukabarkan lewat hembusan angin, rintikan hujan, gemanya petir.

Bercengkrama dengan tetesan hujan bahwa ada syukur yang kadang lalai ku tahmidkan. Menangkap semilir angin lembut sambil berbisik bahwa  masih ada tasbih yg belum terlantunkan.
Menghadang gaungan petir sambil berkata bahwa ada istighfar yg belum sering kulafazkan.

Hamdan wa Syukron Lillah, semoga tiap detik titipanNya bisa ku memaknai dan menghayati.

Senin, 16 November 2015
Di sore hari bertemankan Gerimis Rindu

Ukhuwah kami sejati dan Hakiki

Mereka bagai saudara dan keluarga bagiku,bukan sebatas teman semasa sekolah dulu. Dari awal mula perjumpaan yang kami tak sadari akan bertahan sampai hari ini.

Kami lukis indah memori bersama semasa putih biru hingga putih abu, dalam bingkai persahabatan. Bukan waktu yang singkat sehingga inspirasi, tawashy, motivasi, ta'awun dan takaful menghiasi lingkaran cinta ini.

6 tahun 72 bulan 2160 hari fantastis bukan. Mustahil bisa kulupakan serangkaian cerita, kisah, air mata dan tawa yang tertoreh dalam perjalanan ukhuwah kami.

Mereka terlalu berharga untuk aku abaikan apalagi lupakan.
Karena aku di hari ini merupakan salah satu buah sokongan, dan dukungan mereka.

Jagalah ukhuwah kami hingga JannahMu Ya Rahman Ya Wadud, karena ukhuwah kami sejati dan hakiki mengharap Ridho Ilahi.

ARSYAD 2008
الراغبون في الشهادة و الدعوة ٢٠٠٨ م

Ukhuwah Kami Sejati dan Hakiki

Mereka bagai saudara dan keluarga bagiku,bukan sebatas teman semasa sekolah dulu. Dari awal mula perjumpaan yang kami tak sadari akan bertahan sampai hari ini.

Kami lukis indah memori bersama semasa putih biru hingga putih abu, dalam bingkai persahabatan. Bukan waktu yang singkat sehingga inspirasi, tawashy, motivasi, ta'awun dan takaful menghiasi lingkaran cinta ini.

6 tahun 72 bulan 2160 hari fantastis bukan. Mustahil bisa kulupakan serangkaian cerita, kisah, air mata dan tawa yang tertoreh dalam perjalanan ukhuwah kami.

Mereka terlalu berharga untuk aku abaikan apalagi lupakan.
Karena aku di hari ini merupakan salah satu buah sokongan, dan dukungan mereka.

Jagalah ukhuwah kami hingga JannahMu Ya Rahman Ya Wadud, karena ukhuwah kami sejati dan hakiki mengharap Ridho Ilahi.

Minggu, 08 November 2015

Tips Agar Tulisanmu Menarik

Sudah lama rasanya semenjak jemariku tak menari di blog ini. Menulis itu susah-susah gampang ketika masih belum jadi kebiasaan. Apalagi masih sporadis menuangkan ide, pikiran, curahan atau apalah untuk dibaca banyak orang.Lalu bagaimana solusinya?! ya tulis bebas aja dulu, soal banyak kekurangannya akan makin membaik dengan berjalannya waktu. Lalu bagaimana membiasakannya?! "Menulislah setiap hari lalu liat apa yang terjadi" kata-kata ini nampaknya cucok banget untuk membakar semangat penulis pemula seperti saya. Semakin sering kita menulis maka keahlian akan makin bertambah, ngak percaya coba aja!

Oh ya, sering menulis saja tak menjamin kualitas tulisan kita makin bagus. Ada sisi lain yang harus berjalan beriringan ketika kita mendamba karya yang bagus. Tentunya perbanyak baca, atau mendengar kajian keilmuan yang bisa kita ulas balik dengan bahasa kita sendiri. Dan dengan banyaknya literatur dan referensi dalam tulisan kita maka orang yang membaca pun akan makin tsiqoh pada kita.

 Menulis yang akan menyedot perhatian pembaca diantaranya adalah tulisan yang menampilkan sesuatu yang  super atau yang ter-,  kemudian tulisan yang menyajikan sesuatu yang tidak disangka-sangka akan akan mengejutkan pembaca, selanjutnya tulisan yang menghibur pasti akan menarik perhatian, karena manusia cendrung memburu hal yang menghibur, tulisan yang memberi inspirasi atau menghadiran pencerahan akan membuat pembaca spontan akan berucap luar biasa.Dan ini pun akan menjadi daya tarik untuk membuat pembaca akan lagi, lagi dan lagi ingin membaca karya kita yang lain.

Satu lagi minimalisir kesalahan dalam tulisan juga salah satu faktor orang percaya kepada tulisan kita. Tulisan yang baik adalah tulisan yang sesuai EYD, tata bahasa. Pastinya kita harus terus belajar tentang tata bahasa, agar tulisan kita makin enak dibaca. Selamat mencoba semoga kita makin masif untuk berjuang dengan pena, karena dengan menulis kita akan abadi.

Rabu, 27 Mei 2015

Tips Sehat Lahir Batin

Lelah badan belum tentu lelah pikiran. Akan tetapi apabila pikiran sudah lelah maka badan pun tak bisa lagi diajak kompromi. Sehat akal sehat badan, sehat rohani sehat pula jasmani. Cukup kontradiktif dengan ungkapan al'aqlus saalim fil jismis saalim yang mana akal yang sehat terdapat pada badan yang sehat pula. Tapi itulah yang mau saya bahas kali ini.
Karena menurut pandangan saya bahwa lelah pikiran akan memicu banyak hal negatif pada fisik seseorang. Arti kata psikis sangat berpengaruh dengan keseimbangan fisik, baik itu metabolisme tubuh, pencernaan, dan banyak lagi. Pada intinya stabilitas emosi seseorang akan membantu seorang tersebut untuk lebih sehat dalam berpikir, bertutur dan bertindak. Mari sehatkan akal dan ruh kita dengan perbanyak berdzikir, positif thinking dan berhusnuz zhon dengan Allah Subhaanah.

Rabu, 20 Mei 2015

Ujian Keikhlasan

Aku ikutin KBM dengan suka cita, mengapa tidak belajar bahasa arab mulai menjadi kegemaranku. Aku pun sudah mulai terbiasa dengan suasana di kota santri. Dengan penuh semangat aku menjawab semua pertanyaan dari ustazah-ustazah di setiap mata pelajaran. Dengan optimis aku yakin bahwa di ujian semester ini aku bisa meraih predikat mumtaaz (peraih nilai rata-rata 90).
Tibalah waktu ujian di mana seluruh santri berusaha dengan mujahadah luar biasa. Bahkan sebagian santri mengulangi muqoror dari sepertiga malam selesai qiyamul lail. Dan masjid Almunawwarah adalah saksi mujahadah para santriwati.Terdengar suara hapalan bersahut-sahutan dari tiap sisi masjid. Bahkan dari kejauhan pun masjid umpama sarang lebah yang selalu berdengung.Berbeda dengan diriku aku menghadapi ujian perdana ketika di pesantren dengan biasa saja dengan anggapan bahwa partisipasiku setiap pelajaran sudah merupakan modal yang cukup buat menjawab soal-soal ujian nanti.
Akhirnya berlangsung lah ujian dari tahap ujian lisan berlanjut ke ujian tulis pelajaran umum dan pondok. Ada yang beda dengan ujian ku kali ini, untuk semua pelajaran pondok semua soal ujian menggunakan bahasa arab. Sulit dibayangkan untuk pertama kali tapi setelah dijalani semua santri akhirnya sudah mulai terbiasa dan tak mengganggap sebagai ujian yang ekstrim. Ada juga satu ujian yang luar biasa yaitu Alquran dan saat itu dibagi menjadi dua tahap ujian tulis dan lisan yang akrab kami sebut tahriri dan syafahi. Para Santri dituntut agar menuliskan hapalan atau menyambung beberapa ayat alquran dalam sebuah lembar jawaban. Bukan hanya kekuatan hapalan tetapi santri juga dituntut bisa menuliskan kembali ayat-ayat dengan kaidah yang benar. Satu persatu mata pelajaran selesai diujikan. Selesailah rangkaian kegiatan ujian semester kali ini.
Sudah menjadi suatu hal yang lazim bagi Organisasi Santri mengadakan class meeting sekitar seminggu. Saat inilah para dewan guru sibuk untuk mengoreksi lembar jawaban para santri dan bersiap untuk sinkronisasi nilai.
Ini adalah saat yang paling menegangkan di mana para asatidz dan wali kelas memperdebatkan nilai-nilai tertinggi dan terendah pada setiap kelas. Hal yang dipertanyakan dalam forum ini adalah, Apakah layak menerima predikat tinggi? Apakah bisa santri ini di bantu sehingga nilainya tidaj anjlok?!
Para santri saling bertanya-tanya dan bertukar informasi. Bahkan setelah forum dewan guru selesai. Ada beberapa yang tak segan menanyakan hasil sidang asatidz kepada beberapa guru yang dekat atau akrab dengan mereka. Dan pada akhirnya ada yang memberi tahu dengan blak blakan, ada yang berbisik-bisik saja. Toh apa yang dikhawatirkan akan seger terdengar kabarnya.
Hari pembagian raport telah tiba dan sebelumnya semua santri dikumpulkan untuk upacara penutupan ujian semester ganjil dan pengumuman para santri berprestasi. Setelah mendengarkan beberapa taujih baik dari ketua panitia ujian dan mudir pesantren. Tibalah waktu yang ditantikan seluruh santri. Mc membacakan surat keputusan "bahwa nama-nama berikut peraih nilai istimewa atau mumtaaz...Muhammad bin...selanjutnya Salsabila binti..." Sembari menyimak dengan serius dalam hati penuh harap bahwa namaku adalah selanjutnya. Dan Mc mengakhiri "dan terakhir adalah Bashasa binti Ayyub" Lemas sudah badanku, tersenyum hambar dengan prestasi teman-teman ku, padahal di hatimenangis penuh kekecewaan. Kecewa karena gagal membuat orangtua ku bangga dan bahagia, gagal menghapus lelah keduanya, gagal mengusap keringat perjuangan nya dengan rasa suka cita. Ohhh...Tuhan...ternyata aku belum berbuat apa-apa..! Kesombongan membuat ilmu tak menghujam dalam di dada ku. Benar adanya bila penyair berkata "Idza tammal 'aqlu qollal kalaamu" (apabila telah sempurna ilmu dan akal seseorang maka dia akan sedikit bicaranya)

Kamis, 14 Mei 2015

Titik Nol Perjuanganku

Semilir angin syahdu berhembus ke arahku...ah berasa alam turut menyambutku. Jejeran pohon palm di setiap sisi jalan mencuri pandanganku. Berjalan pelan menengok kiri dan kanan sambil berpegangan erat di tangan papaku. Ku tapaki tiap langkahku sambil meyakinkan hati bahwa tempat ini adalah yang terbaik buatku.
Hari ini adalah awal perjalanan ku menuntut ilmu di sebuah pesantren. Tanpa beban aku yakin tempat ini akan menghadiahiku berjuta anugerah kebaikan.
Sebulan ku jalani hari dengan santai, berbeda dengan beberapa temanku yang menangis rindu kampung halaman dan handai taulan.
Tetapi tiba bulan berikutnya hatiku mulai galau...tak dapat kubendung kerinduan yang sangat terhadap papa dan mamaku.
Walau hampir setiap bulan mereka mengunjungi ku, untuk memenuhi kebutuhan bulanan dan memotivasiku dan juga kakakku yang saat itu sudah berada di kelas 3 MTs.
Akhirnya walau tetap dirundung rindu aku jalani hari-hariku di pesantren dengan semangat karena aku ingat pengorbanan kedua orangtua ku yang tak sama bila dibanding dengan orangtua santri lainnya. To be continue..

Jumat, 08 Mei 2015

ابيات الليل

ليلي مضت بفخر و تكبر يغادر كل قصص لئيمة و مؤلمة. يا رزاز المطر, دع المياه تمسح كل حزني و كل الم يملأ قلبي قلقا. دع المياه تبدل كل سواد بالصفاء و النقاء. دع المياه تجعل حياتي مرافقا بلفرح و الحنان.  و تبسم الوجه يكون ممكنا و ملازما . اللهم اهدي ليلي و انم عيني آمين

Kamis, 12 Februari 2015

Mommy

Saat aku stalking di Ig, ada sebuah photo yang menarik perhatian ku. Yakni foto seorang designer muda dengan ibundanya. Yang mau saya ceritakan di sini bukan gaya fotonya atau siapa sang empu foto. Tapi apa yang di tulisnya dalam komentarnya ia menyebutkan "walaupun kau beribadah seribu tahun, walaupun kau beramal seribu tahun bila kau gores hatinya kau tidak akan masuk surga".

Sontak comment di atas buat aku bergidik berinding dan tertampar akan pesan yang telah menyambar hatiku seperti petir di siang bolong.
Karena kata gores itu lebih halus dari pada menyakiti.., aku teringat bagaimana diri ini pernah membuat wanita terhebat dalam hidupku meneteskan air mata.
Haah tak sanggup rasanya aku mengingat itu semua..asli yang kurasakan adalah gelapnya dunia walau pada kenyataannya aku masih punya penglihatan dan lampu di mana-mana.
Lumpuh rasanya kakiku walau kenyataannya kakiku masih sehat dan baik-baik saja.
Aku merasa dibuang di suatu alam antah berantah yang tak ada kehidupan di dalamnya.

Ohh..Rabb..Ampuni hamba..
Kalaulah aku bisa mengulang waktu, tak kan pernah aku melukai perasaannya. Beri aku kesempatan untuk menjadi anak yang berbakti, yang mampu membuatnya selalu tersenyum bahagia hingga akhirnya.

Berilah petunjuk hamba akan apa-apa saja yang bisa membahagiakannya, membuatnya bangga, menghapus lukanya, menghibur raga dan jiwanya.

Moom...you are my everything. All my love dedicated for you. I always loving u..

Pelita Ajal

Seorang tuan guru, ulama dari malaysia menuliskan sebuah quote yang cukup membuatku merenung. "Nyawa kita tu bak api pelita, dan bila bila masa sahaja bisa padam"
Hamba masih banyak menyianyiakan waktu dan kesempatan yang Allah beri.
Kesehatan yang Allah anugerahkan. Sungguh sangat misteri kapan ajal itu akan datang..

Ya Allah siapkan hati, jiwa dan raga ini untuk segera kembali padaMu ya Rabb.
Sungguh nistanya hamba ini, jauh dari taat, jarang menikmati khusyuknya shalat, haus dahaga akan siraman-siraman ruhiy yang tak kunjung datang.
Amal sedikit, dosa-dosa kian menumpuk.
Memberi manfaat pun tidak.

Terkadang hanya menyesali apa yang ada pada diri.
Tanpa bisa meluluhkan hati ini untuk segera kembali.
Segera ke peraduan suci.
Segera ke pelabuhan yang selalu menanti.
Taubah Nasuhah..

Pintumu selalu terbuka, baik pagi maupun petang. Semoga masih ada kesempatan untuk pulang segera, meraih rahmat Sang Tuhan Tawwabun Ghoffar.

Selasa, 10 Februari 2015

Tangga lift bagi yang Merindu

Tak mudah memang bagi yang merindu untuk menyimpan rindunya, tapi disitulah pahalanya. Tak mudah bagi yang merindu untuk membungkus rasa yang kian membuncah, tapi disitulah keutamaannya.

Merindu dalam diam, huhuu sangat jarang ditemukan, tapi disitulah istimewanya.
Sulit memang tapi ada yang paling berhak tau tentang rasa itu, ada yang paling berhak.mendengar luapan asamu yaitu Sang Maha Cinta Allahul Waduud.

Untaikanlah lafazh cinta setinggi mungkin lewat dahsyatnya tangga Istikhoroh yang mampu menjulang sampai ke langit. Hingga penduduk langit pun turut mengaminkan.

Istikhoroh bentuk haqqul yakin akan jawaban Allah, jodoh dariNya adalah yang terbaik. Istikhoroh bentuk husnut tawakkul pada Ilahi Rabbi , hingga Allah berikan cinta pada mutawakkilin.

Sabar dan yakinlah bahwa merindu akan sangat indah bila kau lantunkan dengan istikhoroh cinta.

Keep fight...jangan menyerah.

Waktu tanpa disadari cepat sekali berlalu. Namun terkadang bila kita lalui prosesnya dengan memikirkan rintangan, aral batu dan duri yang menghadang niscaya prosesnya kian menjadi tambah lama, berat hingga akhirnya kita memilih untuk menyerah.

Sangat berbeda apabila kita lalui proses menjalani waktu dengan memikirkan anugrah-anugrah dan kejutan-kejutan indah di dalamnya. Waktu akan menjadi hal yang dengan suka cita kita jalankan, dengan penuh optimis dan semangat penuh asa membara.

Jangan pernah kau sesali apa yang kau sendiri menyerah atasnya. Karena tak ada gunanya. Cukup kau jadikan itu semua pengalaman yang akan mengajarkanmu untuk tidak pernah give up.

Satu lagi bila salah satu dari kalian, care pada seseorang gigihlah untuk menunjukkan bahwa kamu peduli. Bicara lah lebih keras lagi, bicaralah lebih dari satu kali, bicaralah sampai daun telinganya menyuruh dirimu pergi.
Karena nanti ketika datang waktu untuk menyesal dia tidak menyalahkanmu lagi. "mengapa kau hanya berbicara sekali, tak bisakah kau lebih keras lagi menyampaikannya...mengapa, mengapa dan mengapa?" Haah..itu bisa saja terjadi.

Kesimpulannya, betapa pun sulit rintangan yang akan kau hadapi atau yang sedang kau hadapi jangan pernah menyerah...,berusahalah sekuat mungkin agar kalaupun akhirnya kau menyerah kau tak perlu menyesalinya lagi.