Kamis, 12 Februari 2015

Mommy

Saat aku stalking di Ig, ada sebuah photo yang menarik perhatian ku. Yakni foto seorang designer muda dengan ibundanya. Yang mau saya ceritakan di sini bukan gaya fotonya atau siapa sang empu foto. Tapi apa yang di tulisnya dalam komentarnya ia menyebutkan "walaupun kau beribadah seribu tahun, walaupun kau beramal seribu tahun bila kau gores hatinya kau tidak akan masuk surga".

Sontak comment di atas buat aku bergidik berinding dan tertampar akan pesan yang telah menyambar hatiku seperti petir di siang bolong.
Karena kata gores itu lebih halus dari pada menyakiti.., aku teringat bagaimana diri ini pernah membuat wanita terhebat dalam hidupku meneteskan air mata.
Haah tak sanggup rasanya aku mengingat itu semua..asli yang kurasakan adalah gelapnya dunia walau pada kenyataannya aku masih punya penglihatan dan lampu di mana-mana.
Lumpuh rasanya kakiku walau kenyataannya kakiku masih sehat dan baik-baik saja.
Aku merasa dibuang di suatu alam antah berantah yang tak ada kehidupan di dalamnya.

Ohh..Rabb..Ampuni hamba..
Kalaulah aku bisa mengulang waktu, tak kan pernah aku melukai perasaannya. Beri aku kesempatan untuk menjadi anak yang berbakti, yang mampu membuatnya selalu tersenyum bahagia hingga akhirnya.

Berilah petunjuk hamba akan apa-apa saja yang bisa membahagiakannya, membuatnya bangga, menghapus lukanya, menghibur raga dan jiwanya.

Moom...you are my everything. All my love dedicated for you. I always loving u..

Pelita Ajal

Seorang tuan guru, ulama dari malaysia menuliskan sebuah quote yang cukup membuatku merenung. "Nyawa kita tu bak api pelita, dan bila bila masa sahaja bisa padam"
Hamba masih banyak menyianyiakan waktu dan kesempatan yang Allah beri.
Kesehatan yang Allah anugerahkan. Sungguh sangat misteri kapan ajal itu akan datang..

Ya Allah siapkan hati, jiwa dan raga ini untuk segera kembali padaMu ya Rabb.
Sungguh nistanya hamba ini, jauh dari taat, jarang menikmati khusyuknya shalat, haus dahaga akan siraman-siraman ruhiy yang tak kunjung datang.
Amal sedikit, dosa-dosa kian menumpuk.
Memberi manfaat pun tidak.

Terkadang hanya menyesali apa yang ada pada diri.
Tanpa bisa meluluhkan hati ini untuk segera kembali.
Segera ke peraduan suci.
Segera ke pelabuhan yang selalu menanti.
Taubah Nasuhah..

Pintumu selalu terbuka, baik pagi maupun petang. Semoga masih ada kesempatan untuk pulang segera, meraih rahmat Sang Tuhan Tawwabun Ghoffar.

Selasa, 10 Februari 2015

Tangga lift bagi yang Merindu

Tak mudah memang bagi yang merindu untuk menyimpan rindunya, tapi disitulah pahalanya. Tak mudah bagi yang merindu untuk membungkus rasa yang kian membuncah, tapi disitulah keutamaannya.

Merindu dalam diam, huhuu sangat jarang ditemukan, tapi disitulah istimewanya.
Sulit memang tapi ada yang paling berhak tau tentang rasa itu, ada yang paling berhak.mendengar luapan asamu yaitu Sang Maha Cinta Allahul Waduud.

Untaikanlah lafazh cinta setinggi mungkin lewat dahsyatnya tangga Istikhoroh yang mampu menjulang sampai ke langit. Hingga penduduk langit pun turut mengaminkan.

Istikhoroh bentuk haqqul yakin akan jawaban Allah, jodoh dariNya adalah yang terbaik. Istikhoroh bentuk husnut tawakkul pada Ilahi Rabbi , hingga Allah berikan cinta pada mutawakkilin.

Sabar dan yakinlah bahwa merindu akan sangat indah bila kau lantunkan dengan istikhoroh cinta.

Keep fight...jangan menyerah.

Waktu tanpa disadari cepat sekali berlalu. Namun terkadang bila kita lalui prosesnya dengan memikirkan rintangan, aral batu dan duri yang menghadang niscaya prosesnya kian menjadi tambah lama, berat hingga akhirnya kita memilih untuk menyerah.

Sangat berbeda apabila kita lalui proses menjalani waktu dengan memikirkan anugrah-anugrah dan kejutan-kejutan indah di dalamnya. Waktu akan menjadi hal yang dengan suka cita kita jalankan, dengan penuh optimis dan semangat penuh asa membara.

Jangan pernah kau sesali apa yang kau sendiri menyerah atasnya. Karena tak ada gunanya. Cukup kau jadikan itu semua pengalaman yang akan mengajarkanmu untuk tidak pernah give up.

Satu lagi bila salah satu dari kalian, care pada seseorang gigihlah untuk menunjukkan bahwa kamu peduli. Bicara lah lebih keras lagi, bicaralah lebih dari satu kali, bicaralah sampai daun telinganya menyuruh dirimu pergi.
Karena nanti ketika datang waktu untuk menyesal dia tidak menyalahkanmu lagi. "mengapa kau hanya berbicara sekali, tak bisakah kau lebih keras lagi menyampaikannya...mengapa, mengapa dan mengapa?" Haah..itu bisa saja terjadi.

Kesimpulannya, betapa pun sulit rintangan yang akan kau hadapi atau yang sedang kau hadapi jangan pernah menyerah...,berusahalah sekuat mungkin agar kalaupun akhirnya kau menyerah kau tak perlu menyesalinya lagi.