Rabu, 27 Mei 2015

Tips Sehat Lahir Batin

Lelah badan belum tentu lelah pikiran. Akan tetapi apabila pikiran sudah lelah maka badan pun tak bisa lagi diajak kompromi. Sehat akal sehat badan, sehat rohani sehat pula jasmani. Cukup kontradiktif dengan ungkapan al'aqlus saalim fil jismis saalim yang mana akal yang sehat terdapat pada badan yang sehat pula. Tapi itulah yang mau saya bahas kali ini.
Karena menurut pandangan saya bahwa lelah pikiran akan memicu banyak hal negatif pada fisik seseorang. Arti kata psikis sangat berpengaruh dengan keseimbangan fisik, baik itu metabolisme tubuh, pencernaan, dan banyak lagi. Pada intinya stabilitas emosi seseorang akan membantu seorang tersebut untuk lebih sehat dalam berpikir, bertutur dan bertindak. Mari sehatkan akal dan ruh kita dengan perbanyak berdzikir, positif thinking dan berhusnuz zhon dengan Allah Subhaanah.

Rabu, 20 Mei 2015

Ujian Keikhlasan

Aku ikutin KBM dengan suka cita, mengapa tidak belajar bahasa arab mulai menjadi kegemaranku. Aku pun sudah mulai terbiasa dengan suasana di kota santri. Dengan penuh semangat aku menjawab semua pertanyaan dari ustazah-ustazah di setiap mata pelajaran. Dengan optimis aku yakin bahwa di ujian semester ini aku bisa meraih predikat mumtaaz (peraih nilai rata-rata 90).
Tibalah waktu ujian di mana seluruh santri berusaha dengan mujahadah luar biasa. Bahkan sebagian santri mengulangi muqoror dari sepertiga malam selesai qiyamul lail. Dan masjid Almunawwarah adalah saksi mujahadah para santriwati.Terdengar suara hapalan bersahut-sahutan dari tiap sisi masjid. Bahkan dari kejauhan pun masjid umpama sarang lebah yang selalu berdengung.Berbeda dengan diriku aku menghadapi ujian perdana ketika di pesantren dengan biasa saja dengan anggapan bahwa partisipasiku setiap pelajaran sudah merupakan modal yang cukup buat menjawab soal-soal ujian nanti.
Akhirnya berlangsung lah ujian dari tahap ujian lisan berlanjut ke ujian tulis pelajaran umum dan pondok. Ada yang beda dengan ujian ku kali ini, untuk semua pelajaran pondok semua soal ujian menggunakan bahasa arab. Sulit dibayangkan untuk pertama kali tapi setelah dijalani semua santri akhirnya sudah mulai terbiasa dan tak mengganggap sebagai ujian yang ekstrim. Ada juga satu ujian yang luar biasa yaitu Alquran dan saat itu dibagi menjadi dua tahap ujian tulis dan lisan yang akrab kami sebut tahriri dan syafahi. Para Santri dituntut agar menuliskan hapalan atau menyambung beberapa ayat alquran dalam sebuah lembar jawaban. Bukan hanya kekuatan hapalan tetapi santri juga dituntut bisa menuliskan kembali ayat-ayat dengan kaidah yang benar. Satu persatu mata pelajaran selesai diujikan. Selesailah rangkaian kegiatan ujian semester kali ini.
Sudah menjadi suatu hal yang lazim bagi Organisasi Santri mengadakan class meeting sekitar seminggu. Saat inilah para dewan guru sibuk untuk mengoreksi lembar jawaban para santri dan bersiap untuk sinkronisasi nilai.
Ini adalah saat yang paling menegangkan di mana para asatidz dan wali kelas memperdebatkan nilai-nilai tertinggi dan terendah pada setiap kelas. Hal yang dipertanyakan dalam forum ini adalah, Apakah layak menerima predikat tinggi? Apakah bisa santri ini di bantu sehingga nilainya tidaj anjlok?!
Para santri saling bertanya-tanya dan bertukar informasi. Bahkan setelah forum dewan guru selesai. Ada beberapa yang tak segan menanyakan hasil sidang asatidz kepada beberapa guru yang dekat atau akrab dengan mereka. Dan pada akhirnya ada yang memberi tahu dengan blak blakan, ada yang berbisik-bisik saja. Toh apa yang dikhawatirkan akan seger terdengar kabarnya.
Hari pembagian raport telah tiba dan sebelumnya semua santri dikumpulkan untuk upacara penutupan ujian semester ganjil dan pengumuman para santri berprestasi. Setelah mendengarkan beberapa taujih baik dari ketua panitia ujian dan mudir pesantren. Tibalah waktu yang ditantikan seluruh santri. Mc membacakan surat keputusan "bahwa nama-nama berikut peraih nilai istimewa atau mumtaaz...Muhammad bin...selanjutnya Salsabila binti..." Sembari menyimak dengan serius dalam hati penuh harap bahwa namaku adalah selanjutnya. Dan Mc mengakhiri "dan terakhir adalah Bashasa binti Ayyub" Lemas sudah badanku, tersenyum hambar dengan prestasi teman-teman ku, padahal di hatimenangis penuh kekecewaan. Kecewa karena gagal membuat orangtua ku bangga dan bahagia, gagal menghapus lelah keduanya, gagal mengusap keringat perjuangan nya dengan rasa suka cita. Ohhh...Tuhan...ternyata aku belum berbuat apa-apa..! Kesombongan membuat ilmu tak menghujam dalam di dada ku. Benar adanya bila penyair berkata "Idza tammal 'aqlu qollal kalaamu" (apabila telah sempurna ilmu dan akal seseorang maka dia akan sedikit bicaranya)

Kamis, 14 Mei 2015

Titik Nol Perjuanganku

Semilir angin syahdu berhembus ke arahku...ah berasa alam turut menyambutku. Jejeran pohon palm di setiap sisi jalan mencuri pandanganku. Berjalan pelan menengok kiri dan kanan sambil berpegangan erat di tangan papaku. Ku tapaki tiap langkahku sambil meyakinkan hati bahwa tempat ini adalah yang terbaik buatku.
Hari ini adalah awal perjalanan ku menuntut ilmu di sebuah pesantren. Tanpa beban aku yakin tempat ini akan menghadiahiku berjuta anugerah kebaikan.
Sebulan ku jalani hari dengan santai, berbeda dengan beberapa temanku yang menangis rindu kampung halaman dan handai taulan.
Tetapi tiba bulan berikutnya hatiku mulai galau...tak dapat kubendung kerinduan yang sangat terhadap papa dan mamaku.
Walau hampir setiap bulan mereka mengunjungi ku, untuk memenuhi kebutuhan bulanan dan memotivasiku dan juga kakakku yang saat itu sudah berada di kelas 3 MTs.
Akhirnya walau tetap dirundung rindu aku jalani hari-hariku di pesantren dengan semangat karena aku ingat pengorbanan kedua orangtua ku yang tak sama bila dibanding dengan orangtua santri lainnya. To be continue..

Jumat, 08 Mei 2015

ابيات الليل

ليلي مضت بفخر و تكبر يغادر كل قصص لئيمة و مؤلمة. يا رزاز المطر, دع المياه تمسح كل حزني و كل الم يملأ قلبي قلقا. دع المياه تبدل كل سواد بالصفاء و النقاء. دع المياه تجعل حياتي مرافقا بلفرح و الحنان.  و تبسم الوجه يكون ممكنا و ملازما . اللهم اهدي ليلي و انم عيني آمين