Senin, 16 November 2015

Saat Mentari Dhuha menghangatkan Jiwa

Mata bulat, menyiratkan cahaya lembut yang menghangatkan jiwa. Tangisan manja selalu jadi senjata utama untuk mentaklukkan amarah yang kadang membara. Celoteh cerdas selalu menjadi jurus ampuh menggoda tawa.

Senyum dan tingkahnya selalu mendamaikan nurani. Haura ku juara ku, mahkota kebahagiaanku.

Jadilah kau muslimah sholehah nan cerdas, bunga kebanggaan ayah dan mama yang selalu merekah indah. Namun jangan lupa bahwa kau harus tetap jaga kesucianmu dengan duri taqwa. Karena Allah lah sebaik-baik penjaga. Kau hanyalah titipan yang kami pun tiada daya dan kekuatan kecuali dengan kehendakNya.

Walau dirimu di depan mata, tetap peran Sang Pencipta paling utama. Kelak saat kau baca coretan tinta ini. Jangan lupa panjatkan doa penuh cinta buat mama dan ayah.

Lafazkan istighfar atas segala dosa, salah, dan lalai kami ketika merawat dan mendidikmu sayang.
Semoga Allah senantiasa menerangi jalanmu dengan cahaya iman yang tak pernah redup.

Selasa, 17 November 2015
Dengan kehangatan semburat mentari Dhuha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar