Selasa, 04 November 2014

Be New U

Sungguh tak dapat ku ungkiri, bahwa diri ini masih sangatlah miskin akan ilmu-ilmu, pengetahuan bahkan wawasan yang sangat luas. Apa yang ku miliki sekarang belum tentu mampu untuk menopang hidupku di hari-hari yang hitungannya tak hanya cukup dengan jari-jari.

Apa yang telah ku berikan untuk orang-orang di sekelilingku, lingkungan sekitarku.
emang benar bahwa diri ini sudah ada, akan tetapi belum jelas apa, siapa & bagaimanaaaaaaa.
Sudah bisa berargumen, tapi belum bisa menyimpulkan, selalu meminta tapi belum bisa memberi, bisa berprestasi tapi tetap belum mandiri.

Aku ingin memberikan sesuatu yang besar untuk hidup ini dan bukan berarti lupa akan hidup yang lebih kekal. 

Rindu Mama


Lembut ku kenang kasihmu ibu
Di dalam hati ku kini menanggung rindu
kau tabur kasih seumur masa

Bergetar syahdu oh di dalam nadiku

Sebait lirik lagu di atas cukup dalam untuk mengutarakan cinta dan sayangku pada ibu. Ibu sosok yang selalu aku rindukan.Tiap detik nafasku akan selalu dihujani kasih sayang ibu. Ibu tak terhingga cintaku padamu,walau mungkin ku tak pandai menyampaikan rasa sayangku padamu.

Bagi tiap anak sedekat apapun dia dengan sosok ayah tetap belaian sayang ibu dirindukan sepanjang waktu.Ibu yang telah mengorbankan kebahagiannya demi senyum anaknya. Ibu yang mau menyimpan lukanya demi kebaikan anaknya. Ibu yang sembunyikan lemah dan rapuhnya dengan kekuatan demi menyemangati anaknya.

Namun terkadang diri ini khilaf dan alfa bahwa jantung ini masih berdetak karena buah perjuanganmu. Sungguh akan hanya ada penyesalan yang tak berujung bagiku karena sempat membuat air mata mengalir di pipimu. Pernah membuat dadamu sesak karena kesedihan akan perilakuku.


Kini gurat-gurat di wajahmu makin tampak jelas, rambut-rambut putih kian banyak usiamu telah mulai senja. Namun cintamu pada kami, semakin hangat bak hangatnya semburat cahaya mentari pagi. Semakin indah seperti kicauan burung yang menentramkan hati. Semakin sejuk bagai tetesan embun dari dedaunan. 

Ibu jangan pernah kau tutup pintu mu untukku, karena dunia ini mendadak gelap gulita jika pintumu tertutup. Hati ini beku seperti batu, jika murkamu menghampiriku. Lutut ini lumpuh, jika sayangmu mulai menjauh dariku.Bagi aku, anakmu tetap doa dan keredhaan darimu jadi mimpi terbesarku, tentunya setelah redha Tuhanku. Ibu tetaplah mendoakan dan meredhai aku anakmu,walau sampai hari ini pun aku belum memberikan sesuatu yang berarti bagimu,saat ini hanya dan baru seuntai doa yang kumiliki setiap sujudku untukmu ibu.