Senin, 29 Juli 2013
Tahu itu terasa ayam bakar bukan...?!
Masih soal makanan...! Siapa yang tak tahu makanan satu ini ?! “tahu” makanan yang terbuat dari bahan dasar kacang kedelai yang ada di seluruh pasar tradisional di indonesia bahkan super market ternyata makanan ini pun telah go internasional sungguh fantastis bukan??!! Tetapi terkadang orang indonesia kurang menyadari betapa tenarnya si tahu ini, ia bak selebritis pasar dan idola para ibu –ibu rumah tangga yang memasak di rumah. Mama ku salah sata penggemarnya menu ini tidak pernah ketinggalan dalam tiap pekan pasti aku menemukannya . Mama dan hidangannya telah siap,dan kami pun menyerbu hidangan yang telah disiapkan di atas meja lalu dengan serentak aku dan saudara – saudaraku berkomentar “ yaah...tahu lagi, tahu lagi..” . Papa pun spontan menanggapi komentar kami “ udah syukuri apa yang ada,kita harus bersahaja anak –anak !!! ambil piring masing – masing dan jangan lupa baca ( Allahumma barik lana fiima rozaqtana wa qina ‘azabannar ) mohon keberkahan pada Allah atas rizkinya untuk kita,niscaya tahu tadi akan akan berubah rasa bak ayam bakar karena bumbu qona’ah kita anak anak.
Itu MUBAZIR Sayang...!!!
Keluarga ku adalah keluarga yang sangat
bersahaja, apalagi dalam hal makanan tetapi dalam hal kebutuhan ku dan saudara
-saudara ku papa dan mama selalu memilihkan barang dengan kualitas nomor satu,
itu yang membuat keluarga ku kelihatan sangat unik di satu sisi kami dilatih
untuk bersahaja dan di sisi lain papa mama melatih kami untuk bermental orang
kaya. Siang itu mama menghidangkan lauk ikan asin di atas meja, tak lama
kemudian kami dipanggil untuk makan siang bersama,aku dan saudara-saudaraku siap
untuk makan dan mengambil lauk dari atas meja begitu juga papa dan
mama,setengah jam kemudian satu persatu
dari anggota keluaraga ku menyelesaikan makan siang dan meninggalkan meja makan
hanya aku yang masih belum selesai,tak lama kemudian aku pun selesai dan
meletakkan piring di dapur,dan aku pun menyusul saudara-saudara ku yang lain
untuk bermain bersama,waktu itu aku masih duduk di kelas 5 SD. Ketika asyik
bermain aku, abang dan adikkku dikejutkan oleh suara papa yang menanyakan”
siapa yang tidak menghabiskan ikan asin dan membuangnya.. ?”, abang dan adikku
menuju kedapur sementara aku hanya berdiam diri di tempat aku bermain tadi
dengan ekspresi takut yang tak bisa aku
sembunyikan, aku tak menyangka papa akan semarah itu karena aku tidak menghabiskan
ikan asin itu, dikarenakan aku kurang
suka ikan asin,papa pun memanggilku dan berkata “itu mubazir sayang,papa
dan mama tidak mengizinkan satu orang pun di rumah untuk membuang makanan
walaupun sedikit, kalau emang ngak suka jangan di ambil,ambil lauk yang lain”.
Papa memang marah tapi papa mau aku dan saudara-saudaraku menyadari seberapa
banyak orang yang tak bisa makan jangankan ikan asin sebutir nasi pun susah di
dapat,dari itu aku sadar papa ku membenci kemubaziran apa lagi Allah SWT,
selanjutnya aku berusaha menikmati tiap suap nasiku dengan rasa syukur hingga tak pernah lagi ku ingin mengulangnya.
DEMI MASA versi Papa
Demi
masa kata – kata itulah yang selalu ku dengar dikala papa mama melihat aku
ataupun saudara-saudara ku sedang malas-malasan.” Betapa berharganya waktu”
kata beliau, kata ini mungkin sepele bagi kita yang sudah biasa mendengar
potongan ayat dari surat al-‘ashr,yang mana Allah SWT bersumpah atas nama
waktu,tapi sungguh sangat sulit mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Papa ku memang bukan seseorang yang berbasic agama tapi inilah yang membuatku
semakin kagum kepadanya pengamalan beliau akan ayat Allah SWT, meski hanya satu
ayat yang beliau tahu bukan beratus-ratus apalagi beribu-ribu. Seseorang yang
paling menghargai waktu: pagi,siang,sore,dan malamnya tak pernah terbuang
sia-sia . Pada suatu malam beliau pernah bertanya kepada ku “ tau ngak berapa
harga waktu?” pertanyaan simpel tapi cukup membuatku bingung menjawabnya ,
beliau bilang harga waktu sama dengan harga pulsa saat nelpon satu menit ke
yaman” aku terdiam, sambil berpikir akan makna yang tersirat dari yang papa
maksud,sejenak aku tersenyum menandakan kalau aku mengerti apa yang beliau
maksud. Ternyata papa menggambarkan harga waktu sangat mahal di kala beliau sangat ingin bicara lama
dengan abangku yang kebetulan sedang melanjutkan studi nya di negara
Yaman,semenit itu begitu sebentar berlalu dan dengan cepatnya membuat hp berbunyi
tut...tut...tut...,menandakan panggilan tak bisa dilanjutkan. Papa selalu
memberi contoh bagaimana membuat hari-hari lebih produktif,waktu itu jam menunjukkan
pukul 08.00 wib, “ Alhamdulillah pagi ini papa udah selesai ini,sudah
mengkelarkan itu ,dan sebentar lagi menyelesaikan yang ini”,dengan kata ini
beliau mengajari kami anak-anaknya untuk bisa menghargai waktu,dan bertanya
pada diri kami masing-masing pagi ini dah ngapain aja..?
Papa Mama SUPER
Bagi
ku dua sosok itu adalah manusia super yang pernah ku tahu papa yang melebihi
hebatnya tokoh superman dan mama yang mengalahi aksinya wonder woman,itulah
gambaran sosok orang tua ku di benak ku,sungguh luar biasa supernya. Mungkin bagi orang lain perumpaan ini terlalu
berlebihan sedangkan sebenarnya aku sendiri bingung dengan apa aku
menggambarkannya,sungguh terlalu indah,rumit hingga sulit aku menggambarkannya.
Ya Allah,Berilah mereka balasan yang sebaik-baiknya,atas didikan mereka padaku dan Pahala yang besar atas kasih sayang yang mereka limpahkan padaku,peliharalah mereka sebagaimana mereka memeliharaku.
Motivasinya
bagai petir di siang bolong ,menggelegarkan semangat,membakar tekad untuk
berjuang. Nasehatnya bagai OASE( setetes air di gurun pasir yang tandus)
sungguh melegakan dan menentramkan jiwa yang haus lagi hampa. Mahal sekali tiap kata yang keluar dari
bibirnya kaya akan ilustrasi yang sangat menohok dan membuat mata ku terbelalak penuh
takjub. Di samping semua kelebihan itu,
ketawaduannya pun menyilaukan mata ku sungguh seorang yang sangat cinta pada
Rabbnya yang tak pernah henti untuk mengenalnya dan mencari hikmah dari episode
alam yang dilewatinya.
QUDWAH GUE BANGET
QUDWAH GUE BANGET
“Aslabuha
fid diin,asfaaha fil yaqin,wa aroqquha fil ikhwan” kata –kata inilah yang bisa
mengambarkan bagaimana papa ku. Orang tua yang sangat keras dalam urusan agama,
paling tenang dan lapang dada soal keyakinan,dan sosok yang paling ramah lagi
lembah lembut dalam bersosial. Dalam
soal agama tak ada kompromi bagi beliau itulah yang di tekankan papa dan mama kepada kami
anak-anak dari mulai sholat,puasa,mengaji,belajar agama apalagi,hingga tak ragu
beliau menitipkan 3 anaknya untuk menuntut ilmu agama walau mesti di luar daerah
sekali pun. Papa mama tak melegalkan sekali pun kami untuk meninggalkan sholat
5 waktu,mengaji di TPA pun begitu.
KETIKA
MELEPAS KAMI ke PESANTREN
Orang tua mana yang sanggup berpisah
dengan anaknya dalam waktu lama dan
jarak yang tidak dekat??!! Namun mama
selalu menguatkan papa di mana sekarang memang harus tega berpisah
dengan anak-anak yang masih kecil-kecil, karena sudah kewajiban orang tua untuk
memilihkan lingkungan terbaik untuk anak-anaknya di tengah rusaknya kaula
remaja sekarang. Walau jauhnya jarak bukan berarti papa mama lepas tangan dan
hanya mengandalkan guru-guru di pondok pesantren,papa mama tetap mengambil
peran sebagai orang tua mengontrol dari jauh,membimbing walau hanya lewat
telepon,memotivasi walau hanya sebulan sekali. Suntikan motivasi beliau
berhasil melejitkan semangat kami anak-anaknya untuk tetap berprestasi di
bidang yang di minati. Papa mama selalu
bilang” ketika kalian berprestasi itu udah cukup menghilangkan lelah kami,penat
kami,rasa capek kami seolah terganti dengan senyuman bangga karena prestasi ”
Ya Allah,Berilah mereka balasan yang sebaik-baiknya,atas didikan mereka padaku dan Pahala yang besar atas kasih sayang yang mereka limpahkan padaku,peliharalah mereka sebagaimana mereka memeliharaku.
Apa yang melimpah,akan tertuang sendiri
Tak terasa ramadhan akan berakhir,padahal rasanya tulisan blog terakhir ku bertepatan dengan ramadhan tahun lalu.Duh kok hampir setahun ni gak nulis di blog,rasanya ingin tiap hari menulis tapi banyak aja alasan pembenaran untuk bilang ntar dulu deh nunggu ini, nunggu itu ehh ujung-ujungnya no word brade...! Banyak yang bilang belajar nulis tu gak perlu kebanyakan mikir, pokoknya tulis aja dah..mau nyambung apa gak yang penting tulis dulu. Tapi justru ini yg bikin saya kerepotan karena saya termasuk tipe orang -orang yg ngak asal nulis,asal ngomong, asal-asalan deh pengennya bagus aja walau yg bilang bagus ya cuman aku sendiri hehe.
Punya mimpi jadi penulis, kewujud gak yee...? tapi malas nulisnya,malas bacanya waah kayaknya jauh ni, berharap sukses dg angan-angan, dengan ngebalikin telapak tangan aja susah bro apalagi cuman berangan-angan.Ayo semangat walau belum bisa dibaca orang banyak ya minimal anak mu nanti. Berlatih lagi,coba terus tanpa henti dan jangan bosan menambah ilmu . Seperti komentar papa mengenai tulisan ku..." nak tahu gak alasan mengapa kamu masih bingung mau tulis apa...?!" seru ku apa pa? " beliau menjawab karena gelas keilmuanmu belum penuh masih sedikit kajilah terus ilmu,perluaslah wawasan hingga gelas itu penuh bahkan melimpah sehingga tintanya akan tertuang sendiri ke kertas-kertas"wah benar juga ya aku membenarkan dalam hati,sambil angguk-angguk kepala.
ya Allah tambahkanlah ilmuku dan pemahamanku akan ilmu-ilmuMu yang luas tak terbatas,sehingga bertambah takut ku padaMu. Berkahi ilmu ku hingga bermanfaat bagiku dan orang-orang sekitarku.
Punya mimpi jadi penulis, kewujud gak yee...? tapi malas nulisnya,malas bacanya waah kayaknya jauh ni, berharap sukses dg angan-angan, dengan ngebalikin telapak tangan aja susah bro apalagi cuman berangan-angan.Ayo semangat walau belum bisa dibaca orang banyak ya minimal anak mu nanti. Berlatih lagi,coba terus tanpa henti dan jangan bosan menambah ilmu . Seperti komentar papa mengenai tulisan ku..." nak tahu gak alasan mengapa kamu masih bingung mau tulis apa...?!" seru ku apa pa? " beliau menjawab karena gelas keilmuanmu belum penuh masih sedikit kajilah terus ilmu,perluaslah wawasan hingga gelas itu penuh bahkan melimpah sehingga tintanya akan tertuang sendiri ke kertas-kertas"wah benar juga ya aku membenarkan dalam hati,sambil angguk-angguk kepala.
ya Allah tambahkanlah ilmuku dan pemahamanku akan ilmu-ilmuMu yang luas tak terbatas,sehingga bertambah takut ku padaMu. Berkahi ilmu ku hingga bermanfaat bagiku dan orang-orang sekitarku.
Langganan:
Postingan (Atom)