Kamis, 26 Juli 2012

Nyanyian Rindu Anak Perantauan


Oleh Syara Mukti pada 26 Maret 2010 pukul 18:13 ·

Kerinduan  sangat untuk orang-orang yang ku sayangi,walau mungkin komunikasi bisa mengurangi rasa nyeri,tapi ia tak mampu mengobati bahkan mungkin hanya membuat rindu semakin menjadi-jadi,maka dari itu aku tak berani memilih komunikasi sebagai penawar hati.
Semua terasa jauh,walau pun ada orang-orang di sisi tapi mengapa bibir ini terasa kaku untuk mengutarakan pa yang ada di dalam hati...?!  Karena mungkin kata-kata pun tak mengerti pa yang bergejolak dalam diri...

Wah..ini dia ni kicauanku di saat rindu menggorogoti relung hatiku,apa hendak dikata, bila dah datang virus malarindu nih tak ada seorang pun yang mengerti apa mauku,bahkan temen-temen satu kos pun kelabakan binggung apa kiranya yang terjadi?! Tapi aku sangat menikmati masa-masa ini terhitung sudah 9 tahun kawan aku berada di perantaun,saat rindu handai taulan tak mampu ku bendung,rasa sunyilah yang kian sering ku rasakan. Selalu mencari kekuatan dalam balutan kesedihan dan kelemahan hingga tak perlulah aku berlama-lama hanyut dalam kesunyian. 
    
Ni dia lirik do’a sang perantau seusai bernyanyikan “nyanyian di rantau orang” Ya Rabb...satu pintaku ketika jiwa ini merasa sendiri jangan biarkan aku sendiri,jadikanlah hamba seseorang yang tangguh, yang mampu melihat rintangan sebagai tantangan,melihat harapan dalam ujian,dan peluang di sekeliling jebakan.
Sungguh tak da burung yang terlahir bisa terbang,terantuk & terjatuh adalah episode alam yang dialami untuk bisa terbang."keepfighting...InnaLLAHA ma'ana.."

Written by : Syara Mukti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar