Senin, 29 Juli 2013

Papa Mama SUPER

Bagi ku dua sosok itu adalah manusia super yang pernah ku tahu papa yang melebihi hebatnya tokoh superman dan mama yang mengalahi aksinya wonder woman,itulah gambaran sosok orang tua ku di benak ku,sungguh luar biasa supernya. Mungkin  bagi orang lain perumpaan ini terlalu berlebihan sedangkan sebenarnya aku sendiri bingung dengan apa aku menggambarkannya,sungguh terlalu indah,rumit hingga sulit aku menggambarkannya.

Motivasinya bagai petir di siang bolong ,menggelegarkan semangat,membakar tekad untuk berjuang. Nasehatnya bagai OASE( setetes air di gurun pasir yang tandus) sungguh melegakan dan menentramkan jiwa yang haus lagi hampa.  Mahal sekali tiap kata yang keluar dari bibirnya kaya akan ilustrasi yang sangat menohok  dan membuat mata ku terbelalak penuh takjub.  Di samping semua kelebihan itu, ketawaduannya pun menyilaukan mata ku sungguh seorang yang sangat cinta pada Rabbnya yang tak pernah henti untuk mengenalnya dan mencari hikmah dari episode alam yang dilewatinya.

QUDWAH GUE BANGET 
“Aslabuha fid diin,asfaaha fil yaqin,wa aroqquha fil ikhwan” kata –kata inilah yang bisa mengambarkan bagaimana papa ku. Orang tua yang sangat keras dalam urusan agama, paling tenang dan lapang dada soal keyakinan,dan sosok yang paling ramah lagi lembah lembut dalam bersosial.  Dalam soal agama tak ada kompromi bagi beliau itulah yang  di tekankan papa dan mama kepada kami anak-anak dari mulai sholat,puasa,mengaji,belajar agama apalagi,hingga tak ragu beliau menitipkan 3 anaknya untuk menuntut ilmu agama walau mesti di luar daerah sekali pun. Papa mama tak melegalkan sekali pun kami untuk meninggalkan sholat 5 waktu,mengaji di TPA pun begitu. 

  KETIKA MELEPAS KAMI ke PESANTREN
    Orang tua mana yang sanggup berpisah dengan anaknya  dalam waktu lama dan jarak yang tidak dekat??!! Namun mama  selalu menguatkan papa di mana sekarang memang harus tega berpisah dengan anak-anak yang masih kecil-kecil, karena sudah kewajiban orang tua untuk memilihkan lingkungan terbaik untuk anak-anaknya di tengah rusaknya kaula remaja sekarang. Walau jauhnya jarak bukan berarti papa mama lepas tangan dan hanya mengandalkan guru-guru di pondok pesantren,papa mama tetap mengambil peran sebagai orang tua mengontrol dari jauh,membimbing walau hanya lewat telepon,memotivasi walau hanya sebulan sekali. Suntikan motivasi beliau berhasil melejitkan semangat kami anak-anaknya untuk tetap berprestasi di bidang yang di minati.   Papa mama selalu bilang” ketika kalian berprestasi itu udah cukup menghilangkan lelah kami,penat kami,rasa capek kami seolah terganti dengan senyuman bangga karena prestasi ”

Ya Allah,Berilah mereka balasan yang sebaik-baiknya,atas didikan mereka padaku dan Pahala yang besar atas kasih sayang yang mereka limpahkan padaku,peliharalah mereka sebagaimana mereka memeliharaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar