Senin, 29 Juli 2013

Itu MUBAZIR Sayang...!!!



 Keluarga ku adalah keluarga yang sangat bersahaja, apalagi dalam hal makanan tetapi dalam hal kebutuhan ku dan saudara -saudara ku papa dan mama selalu memilihkan barang dengan kualitas nomor satu, itu yang membuat keluarga ku kelihatan sangat unik di satu sisi kami dilatih untuk bersahaja dan di sisi lain papa mama melatih kami untuk bermental orang kaya. Siang itu mama menghidangkan lauk ikan asin di atas meja, tak lama kemudian kami dipanggil untuk makan siang bersama,aku dan saudara-saudaraku siap untuk makan dan mengambil lauk dari atas meja begitu juga papa dan mama,setengah jam kemudian satu  persatu dari anggota keluaraga ku menyelesaikan makan siang dan meninggalkan meja makan hanya aku yang masih belum selesai,tak lama kemudian aku pun selesai dan meletakkan piring di dapur,dan aku pun menyusul saudara-saudara ku yang lain untuk bermain bersama,waktu itu aku masih duduk di kelas 5 SD. Ketika asyik bermain aku, abang dan adikkku dikejutkan oleh suara papa yang menanyakan” siapa yang tidak menghabiskan ikan asin dan membuangnya.. ?”, abang dan adikku menuju kedapur sementara aku hanya berdiam diri di tempat aku bermain tadi dengan  ekspresi takut yang tak bisa aku sembunyikan, aku tak menyangka papa akan semarah itu karena aku tidak menghabiskan ikan asin itu, dikarenakan aku kurang  suka ikan asin,papa pun memanggilku dan berkata “itu mubazir sayang,papa dan mama tidak mengizinkan satu orang pun di rumah untuk membuang makanan walaupun sedikit, kalau emang ngak suka jangan di ambil,ambil lauk yang lain”. Papa memang marah tapi papa mau aku dan saudara-saudaraku menyadari seberapa banyak orang yang tak bisa makan jangankan ikan asin sebutir nasi pun susah di dapat,dari itu aku sadar papa ku membenci kemubaziran apa lagi Allah SWT, selanjutnya aku berusaha menikmati tiap suap nasiku dengan rasa syukur  hingga tak pernah lagi ku ingin mengulangnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar